
Saudara2ku para Alumni EL-ITB Ytc,
Sengaja saya menyebut “Saudara”, karena ibarat sebuah Padepokan Silat kita berasal dari satu perguruan dan yang membedakan hanyalah angkatan dan profesinya semata. Jadi jelas bahwa dalam IAE tidak ada kelompok/golongan, karena “kitorang samua basodara” seperti demikian kata Saudara yang dari Minahasa. Sehingga tidak salah kalau organisasi yang mewadahi alumni EL-ITB ini kita sebut “Ikatan”.
Pertama kali saat saya didaulat untuk mencalonkan diri dalam Pemilu Ketua IAE ITB, hal yang terlintas dalam benak saya adalah
event ini bukanlah suatu ajang kompetisi. Karena berbeda dengan dunia politik atau katakanlah pemilu ketua suatu organisasi (ormas atau orsos) pada umumnya, dimana ada suatu persaingan antar kelompok/golongan/partai untuk menduduki supremasi dalam suatu organisasi maupun pemerintahan. Bagi saya, siapa pun kandidat atau calon lainnya adalah juga Saudara kita yang mempunyai Visi & Misi pada intinya sama yaitu untuk kemajuan IAE ITB.
Hal selanjutnya yang terlintas dari benak saya bahwa siapapun yang mengemban amanah untuk jadi Ketua IAE ITB 2009-2013, tidak hanya menawarkan program-program baru namun juga harus mampu melanjutkan program-program yang telah ada dari Ketua & Pengurus IAE periode sebelumnya agar terjadi kesinambungan proses menuju ke arah kemajuan IAE ITB. Tentu saja pada prakteknya tidak semudah seperti yang kita bayangkan. Beruntung bagi saya karena Ketua sebelumnya (Saudara RF) seprofesi atau berasal dari instansi yang sama dan angkatan kami pun berurutan. Sehingga ini memberikan value dalam memperlancar peralihan tongkat estafet tanggung-jawab kepemimpinan Ikatan Alumni ini jika saya terpilih nanti.
Sembari mempertimbangkan pencalonan ini, saya pun merenung : “
pantaskah saya maju dalam pemilu Ketua IAE-ITB? Apa sajakah yang telah dan sebaiknya apa yang akan saya lakukan untuk IAE ITB ?”. Memang berbagai hal telah saya lakukan terkait dengan kegiatan-kegiatan baik untuk IAE-ITB maupun juga Kampus ITB, seperti terlihat dalam blog saya (http://ayforiae.blogspot). Namun rasanya semua itu belumlah seberapa. Masih banyak lagi hal yang bisa saya berikan untuk kemajuan IAE-ITB, segudang program & kegiatan bisa saya terapkan. Sehingga saya pun pada akhirnya tergerak dan tertantang untuk maju sebagai calon Ketua IAE-ITB.
Sesaat setelah saya didaftarkan oleh Saudara-saudara kita yang tergabung dalam the A-Team (maksudnya Arief Yahya’s Team) lengkap dengan Visi-Misi dan berbagai draft Program Baru Unggulan, kembali saya merenung : “rasanya koq kurang pas bagi seorang calon Ketua IAE-ITB jika hanya mengkomunikasikan satu arah Visi-Misi & Programnya”. Pada hal dalam telekomunikasi, pertukaran informasi akan terjalin baik jika berlangsung duplex (dua arah).
Dibantu the A-Team, saya mencoba menggali aspirasi dari para Alumni baik melalui form yang telah diedarkan via e-mail maupun dengan forum silaturahim bersama beberapa alumni yang bisa mewakili untuk hadir di Jakarta dan Bandung. Hal menarik yang dapat saya simpulkan bahwa para Alumni yang berasal dari luar Jakarta dan Bandung pada dasarnya ingin berpartisipasi dalam Konvensi IAE-ITB. Sehingga sangat berharap agar Panitia Konvensi di masa-masa mendatang bisa mengupayakan untuk itu (beberapa saran methode pemilihan diusulkan). Silaturahim di Jakarta tanggal 20 Juli 2009 yang dihadiri oleh para angkatan muda (hingga termuda tahun 2004), diwarnai oleh semangat baru dalam dialog. Sedangkan silaturahim di Bandung tanggal 21 Juli 2009 yang dihadiri oleh para senior (angkatan 80-an dan sebelumnya), penuh dengan kehangatan dan canda dalam nostalgi.
Suasana Silaturahim yang telah saya lakukan tsb dan berbagai masukan yang diberikan semakin memperkuat keyakinan akan motto kami yaitu : “Harmoni dan Sinergi”. Dalam kamus, “Harmoni” bermakna selaras atau sepadan atau keserasian dalam suatu tindakan, pendapat, perasaan, dll. Sedangkan “Sinergi” adalah suatu kebersamaan atau perpaduan berbagai unsur yang berbeda dalam meraih suatu yang ditargetkan. Semua itu dituangkan dalam atribut-atribut yang kami gunakan yang didominasi warna Orange (sesuai warna Elektro). Dimana Orange atau jingga bisa bermakna : giat (semangat) & intelektualitas. Sedangkan teks sesuai warna ITB yaitu Biru : sebagi simbul kedamaian dan bisa juga pengabdian. Jadi kalau semua itu digabungkan, maka sebagai Calon Ketua IAE ITB tentunya saya diharapkan harus mampu mewujudkan : “harmoni & sinergi di antara para alumni dalam rangka pengabdian intelektualitas dengan penuh semangat namun tetap damai” bagi IAE-ITB.
Tag line tersebut mengingatkan saya pada lagu yang populer akhir-akhir ini, yaitu “
Tak Gendong” yang dibawakan oleh mBah Surip. Lagu tsb bermakna sebuah dedikasi dalam hal melaksanakan amanah atau tanggung-jawab ke manapun melangkah. Sehingga jadilah yel-yel team kami yaitu : “
AY dong... jadi Ketua”, dimana seorang AY jika terpilih sebagai Ketua IAE-ITB akan “menggendong” aspirasi para alumni... ke mana? Ya, menuju pada kemajuan IAE-ITB.
Bagaimanakah seorang AY “menggendong”? Tentu saja dengan cara : melanjutkan program yang telah ada, penerapan berbagai program baru unggulan, dan diperkuat atau dilengkapi dengan berbagai aspirasi para alumni. Apa sajakah Program Kegiatan AY jika terpilih sebagai Ketua IAE-ITB? Lebih jelasnya saya sarankan Saudara-saudara berkenan meluangkan sedikit waktunya untuk hadir dan mendengarkan “hearing” sesuai yang telah dijadwalkan Panitia Konvensi.
Akhir kata, jika Saudaraku percaya untuk “Tak Gendong” maka pilihlah “
AY dong... jadi Ketua”. Hanya dengan cara itulah Saudara-saudaraku bisa membuktikan (dengan irama lagunya Queen “
we will rock you”) benar atau tidaknya “
AY... AY... Oye”
OK, Champ...
Elektro... Elektro... Elektro... !!!
Salam Hangat,
Arief Yahya NIM. 7380065