Catatan seorang teman tentang AY:
“Mungkin yang masih perlu lebih banyak dikembangkan lagi adalah hubungan antara ITB dengan dunia Industri, hal ini sejalan dengan motto ITB yaitu In Harmonia Progressio, agar para mahasiswa ITB selain unggul berteori, juga dapat mengetahui perkembangan yang terjadi di dunia industri. Misalnya saja melalui program kerja praktek, itu sangat bagus untuk mengasah kemampuan praktis para mahasiswa ITB. Hal ini akan menumbuhkan rasa percaya diri yang besar.”
Ketika ditanya apa yang paling berkesan selama menjadi mahasiswa, pria kelahiran Banyuwangi 2 April 1961 ini bernostalgia bahwa ia sering memfoto copy catatan rekan-rekannya pada zaman kuliahnya dulu di ITB jurusan Elektro, mungkin karena itulah banyak teman-teman seangkatan waktu kuliah dahulu yang tak menyangka Arief Yahya bisa sesukses sekarang. Ia lulus pada tahun 1986, langsung meniti karir di PT TELKOM, dan sekarang sebagai Direktur Enterprise dan Wholesale.
Semasa kuliah Ia terbilang sangat aktif mengikuti berbagai kegiatan kemahasiswaan mulai dari mengikuti berbagai Orientasi Studi dan Pelatihan Kepemimpinan, hingga menjadi Wakil Ketua Himpunan Mahasiswa Elektro. Dalam bidang akademis Ia juga aktif, diantaranya menjadi Kepala Sentral Telepon ITB dan pernah menjadi Juara Diskusi Elektroteknik Nasional. Dalam berkawan Ia juga sangat beragam, “Mulai dari A sampai Z menjadi teman saya hingga membawa saya juga merasakan pengalaman yang beragam” kenangnya.
Menurutnya kehidupannya dari sejak zaman kuliah hingga kini selalu diusahakan untuk seimbang. Seimbang dalam berbagai hal, “Kalau zaman kuliah dulu, seimbang antara kegiatan kemahasiswaan maupun kegiatan akademis. Konsistensi menjaga keseimbangan itulah yang akan mengantarkan seseorang menuju kesuksesan. Dengan demikian kita bisa belajar lebih banyak lagi, bahkan melebihi apa yang bisa di bayangkan” imbuhnya.
Ketika ditanya mengenai siapa yang paling menginspirasi hidupnya, dengan sigap ia menjawab “Ibu”. Saat kuliah dulu tak ada satupun ujian yang dilaluinya tanpa restu dan doa dari ibu, baik melalui surat maupun telepon, Arief Yahya selalu menyempatkan diri untuk meminta restu dari ibunya.
Ia juga tak pernah luput membanggakan almamaternya ITB, menurutnya ITB itu lambang sebuah kebanggan serta kualitas terbaik. Ia masih terkenang ketika ia pertama kali menginjakkan kaki di kampus ITB, Ia disambut dengan spanduk bertuliskan selamat datang putra-putri terbaik bangsa. Akhir kata ia mendoakan ITB untuk bisa terus jadi yang terbaik di antara perguruan tinggi lainnya, dan mengharapkan direktori Ikatan Alumni Elektro ITB dapat menjadi jembatan silaturahmi yang harmonis baik bagi para alumni maupun non alumni. Sukses terus untuk Ikatan Alumni Elektro ITB. (*)
Ketika ditanya apa yang paling berkesan selama menjadi mahasiswa, pria kelahiran Banyuwangi 2 April 1961 ini bernostalgia bahwa ia sering memfoto copy catatan rekan-rekannya pada zaman kuliahnya dulu di ITB jurusan Elektro, mungkin karena itulah banyak teman-teman seangkatan waktu kuliah dahulu yang tak menyangka Arief Yahya bisa sesukses sekarang. Ia lulus pada tahun 1986, langsung meniti karir di PT TELKOM, dan sekarang sebagai Direktur Enterprise dan Wholesale.
Semasa kuliah Ia terbilang sangat aktif mengikuti berbagai kegiatan kemahasiswaan mulai dari mengikuti berbagai Orientasi Studi dan Pelatihan Kepemimpinan, hingga menjadi Wakil Ketua Himpunan Mahasiswa Elektro. Dalam bidang akademis Ia juga aktif, diantaranya menjadi Kepala Sentral Telepon ITB dan pernah menjadi Juara Diskusi Elektroteknik Nasional. Dalam berkawan Ia juga sangat beragam, “Mulai dari A sampai Z menjadi teman saya hingga membawa saya juga merasakan pengalaman yang beragam” kenangnya.
Menurutnya kehidupannya dari sejak zaman kuliah hingga kini selalu diusahakan untuk seimbang. Seimbang dalam berbagai hal, “Kalau zaman kuliah dulu, seimbang antara kegiatan kemahasiswaan maupun kegiatan akademis. Konsistensi menjaga keseimbangan itulah yang akan mengantarkan seseorang menuju kesuksesan. Dengan demikian kita bisa belajar lebih banyak lagi, bahkan melebihi apa yang bisa di bayangkan” imbuhnya.
Ketika ditanya mengenai siapa yang paling menginspirasi hidupnya, dengan sigap ia menjawab “Ibu”. Saat kuliah dulu tak ada satupun ujian yang dilaluinya tanpa restu dan doa dari ibu, baik melalui surat maupun telepon, Arief Yahya selalu menyempatkan diri untuk meminta restu dari ibunya.
Ia juga tak pernah luput membanggakan almamaternya ITB, menurutnya ITB itu lambang sebuah kebanggan serta kualitas terbaik. Ia masih terkenang ketika ia pertama kali menginjakkan kaki di kampus ITB, Ia disambut dengan spanduk bertuliskan selamat datang putra-putri terbaik bangsa. Akhir kata ia mendoakan ITB untuk bisa terus jadi yang terbaik di antara perguruan tinggi lainnya, dan mengharapkan direktori Ikatan Alumni Elektro ITB dapat menjadi jembatan silaturahmi yang harmonis baik bagi para alumni maupun non alumni. Sukses terus untuk Ikatan Alumni Elektro ITB. (*)
No comments:
Post a Comment