Menjelang pemilian ketua IAE, kampus ITB selain dipenuhi oleh spanduk pemilihan Rektor, juga diramaikan oleh dua baliho besar dari kandidat ketua IAE ITB.

Salah satu baliho besar yang terpasang adalah baliho calon ketua IAE Arief Yahya.
Pemilihan ketua IAE-ITB memang bakalan seru...karena sampai Kamis kemarin, sudah lebih dari 750 alumni yang mendaftar sebagai peserta pemilu IAE. Hebatnya lagi, rentang peserta yang ikut kian lebar, 55 tahun dari angkatan yang paling senior sampai yang paling muda. Jalan menuju Gedung Labtek STEI pun penuh dengan umbul-umbul kedua kandidat ketua IAE....
Arief Yahya, lahir di Banyuwangi, 2 April 1961. Terdorong oleh keinginannya untuk menjadi bagian dari civitas akademika cap gajah, ia masuk ITB jurusan Teknik Elektro pada tahun 1980. Menurut pengakuan pria yang gemar olahraga golf dan tenis ini, semasa mahasiswa ia sering memfoto copy catatan rekan-rekannya, mungkin karena itulah banyak teman-teman seangkatannya yang tak menyangka Arief Yahya bisa sesukses sekarang. Ia lulus pada tahun 1986, langsung meniti karir di PT TELKOM dan sekarang sebagai Direktur Enterprise dan Wholesale di salah satu perusahaan telekomunikasi terkemuka di Indonesia tersebut.
Kehidupannya dari sejak zaman kuliah hingga kini selalu diusahakan untuk seimbang. Tidaklah mengherankan ketika ia mencalonkan diri sebagai ketua IAE ITB, moto Harmoni dan Sinergi bisa klop dengan kesehariannya. Ia ingin Menjadikan IAE-ITB sebagai wadah kebersamaan yang mampu mengharmonikan dan mensinergikan kepentingan dan perkembangan Alumni, Almamater dan Masyarakat.
Dibantu the A-Team, Arief Yahya mencoba menggali aspirasi dari para Alumni baik melalui form yang telah diedarkan via e-mail maupun dengan forum silaturahim bersama beberapa alumni yang bisa mewakili untuk hadir di Jakarta dan Bandung. Salah satu hal menarik yang ia catat bahwa para Alumni yang berasal dari luar Jakarta dan Bandung pada dasarnya ingin berpartisipasi dalam Konvensi IAE-ITB. Dari aspirasi alumni yang ia rangkum, kemudian lahirlah misi-misi yang ingin dia emban jika terpilih sebagai ketua IAE, antar lain :
- Mengharmonikan kebersamaan personal dan profesional Alumni
- Mensinergikan dunia pendidikan dan industri dengan prinsip saling menguntungkan
- Memberikan sumbangan pemikiran profesional kepada masyarakat, industri dan pemerintah
Mengemban misi-misi ini mengingatkannya pada lagu yang populer akhir-akhir ini, yaitu “Tak Gendong” yang dibawakan oleh almarhum mBah Surip. Lagu tsb bermakna sebuah dedikasi dalam hal melaksanakan amanah atau tanggung-jawab ke manapun melangkah. Sehingga jadilah yel-yel team kami yaitu : “AY dong... jadi Ketua”, dimana seorang AY jika terpilih sebagai Ketua IAE-ITB akan “menggendong” aspirasi para alumni... ke mana? Ya, menuju pada kemajuan IAE-ITB.
Banyak kalangan yang meyakini Arief Yahya adalah orang yang tepat untuk posisi ketua IAE, seorang yang akomodatif dan konsisten. “Arief Yahya itu punya ide banyak dan dalam menjalankan selalu menjaga keseimbangan semua stakeholder jadi maju secara harmonis dan sinergis“, begitu Prof Suhono berkomentar.
Ok Champ….Elektro! Elektro! Elektro!
Vote AY for IAE-ITB
No comments:
Post a Comment